Blog Posts
Site and Infrastructure updates, July 2024 edition.
Cara menyetel Proxy Address BI-FAST sesuka hati (pakai domain sendiri)!
Firefox have just ended this annoying popup.
Our guide to data models is here!
Last month, we explained on how we commonly design our REST API for our products. But apparently, some people still don't understand what the “model-centric path approach” actually mean. Now, we admit that it might be technical to explain here. In short, we are talking about data models, aka. how we commonly organize different sets of data. Since we all believe in object-oriented (OOP) software design, as well as object-relationship mapping (ORM) mechanisms, we adopt a strategy where a data model should be designated as a distinct Class (in OOP) and Entity (in entities, commonly in relational database design). Today, we are starting a new experiment on our digital garden. As we discussed last year, a digital garden is another way to organize ever-growing knowledge without forcefully having it to be perfect to be, a blog article, for example. And sure, there are some “plants” there that are more mature than others, and our explanation of Data Models could be one of them. When we talk about a data model, we’re not talking about one specific kind of data, but a group of data assigned according to a related context. It means that each data contained inside a data model should be related in a certain way. And that also means, data models are an efficient way to organize data to produce an information. Data Models on our digital garden. Now, no matter how deep are your current understanding about data, OOP, database systems, or so, we are trying our best to explain these concepts from beginners and up. So, why not just check it out at https://shift.reinhart1010.id/note/data-models?
HAM v1.1: Supporting tables and technical diagrams!
The version 1.1.0 was quickly withdrawn due to issues loading with custom tables HAM, our homegrown static Jekyll wiki framework now just got an update. Just like our past versions, this one is heavily motivated by our internal projects that are using HAM. With this new version, you can now render diagrams with Mermaid. Mermaid is an open-source language and engine that lets you render technical charts and graphs from plaintext, just like Markdown for rich text. Mermaid has been used in some notable Markdown-based apps that we personally love, including Joplin and GitHub. However, for the time being, we currently only support Mermaid when embedded inside a <pre class="mermaid"> HTML tag, instead of ```mermaid (as an annotated Markdown code block). The latter may clash with our existing syntax highlighting feature powered by Highlight.js. In our digital garden, we use Mermaid to render Entity Relationship Diagrams (ERDs) and Unified Modeling Language (UML) diagrams. And lastly, we also decided to add support for tables, just like our main website! If you have previously used other table markups, like the ones offered in Bootstrap 5, you will need to opt out from default styling by adding a special data- property, i.e. <table data-ham-ignore="true">.
Every Door 5.0 is now on HUAWEI AppGallery!
Three weeks ago, Ilya and the Every Door community introduced Every Door 5.0. Then we decided to pass to the HUAWEI AppGallery team for review. Today, we're excited to announce that you can now receive this great update on Android-based HUAWEI devices. So why not just check out and update right now?
Happy Shiftine Day!
Pesan-pesan terakhir di AOG (Part 1): Hikmat dari datangnya Antikristus.
Dalam kesempatan akhir ini, saya ingin menyampaikan beberapa pesan penting sebelum akhirnya resmi keluar dari komunitas Army of God Jakarta. Pesan ini cukup mendalam, dan sepertinya tidak akan muat dalam satu sesi sharing Connect Group saja. Ada banyak hal-hal mendalam yang telah menjadi dasar saya untuk memulai pelayanan baru saya dalam beberapa bulan yang mendatang. Dan komunitas CG yang satu ini setidaknya menjadi jawaban atas doa saya sepuluh tahun yang lalu. [26] Saudara-saudara! Coba ingat bagaimana keadaanmu pada waktu Allah memanggil kalian. Cuma sedikit saja dari antaramu yang bijaksana atau berkuasa, atau berkedudukan tinggi menurut pandangan manusia. [27] Sebab memang Allah sengaja memilih yang dianggp bodoh oleh dunia ini, supaya orang-orang pandai menjadi malu. Dan Allah memilih juga yang dianggap lemah oleh dunia ini, supaya orang-orang yang gagah perkasa menjadi malu. [28] Allah memilih yang dianggap rendah, hina, dan malah yang dianggap tidak berarti oleh dunia ini, supaya Allah menghancurkan yang dianggap penting oleh dunia. [29] Dengan demikan tidak seorang pun dapat menyombongkan diri di hadapan Allah. 1 Korintus 1:26-29 BIMK Ada banyak hal yang saya pelajari dalam penggembalaan ini, salah satunya bahwa Tuhan akan selalu menjawab doa kita pada waktu-Nya. Kita pun tidak usah menjadi orang-orang hebat untuk dapat menjadi berdampak, karna yang Tuhan sebenarnya inginkan adalah agar kita bisa melakukan kehendak Tuhan, di manapun kita ditempatkan. Bumi adalah tempat kita berlatih untuk melakukan kehendak Tuhan yang lebih besar di surga. Buktinya, baca janji-janji Tuhan dalam setiap gereja dalam Wahyu pasal 2 dan 3. Ada janji-janji yang disebutkan secara spesifik dan eksklusif bagi orang yang benar-benar melakukannya. Dan ada juga perumpamaan talenta pada Matius 25, di mana setiap hamba yang baik dan setia masuk ke dalam kebahagiaan Bapa (yaitu Firdaus, surga) dengan janji bahwa mereka diberikan tanggung jawab yang lebih besar. Ya, mereka masuk ke surga dulu sebelum diberikan tugas yang lebih besar oleh Bapa kita di surga. [21] Lalu kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam hal kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Matius 25:21 TB2 Sekarang, misi pelayanan saya yang selanjutnya sangat mendalam dan spesifik, mempertahankan tatanan hubungan Tuhan, manusia, dan teknologi seperti yang di atas. Hari ini, dunia justru menginginkan yang sebaliknya: melupakan Tuhan dan bergantung pada teknologi. Dan untuk menjelaskannya, saya mau tak mau harus menjelaskan kembali tentang akhir zaman. 1. Bilangan binatang tidak perlu kita takuti. Saya akan langsung membahas Wahyu pasal 13. Pasal ini sering ditakuti banyak orang bukan karena angka 13, namun karena pasal inilah yang menyebutkan “bilangan binatang” yang bernilai 666 (ayat 18). [18] Yang penting di sini ialah hikmat; Siapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam. Wahyu 13:18 TB2 Ya, banyak sekali yang memamerkan angka ini sebagai suatu simbol yang dapat terlihat jelas di umum, mendeklarasikan bahwa mereka mendukung datangnya Antikristus. Namun, kita tidak diminta Tuhan untuk mengenal angka ini dari kasat mata. Jika bilangan binatang tersebut didefinisikan Tuhan sebagai empat ratus empat (404), misalnya, maka pengikut-pengikutnya akan juga memamerkan angka tersebut dari angka yang lain. Bahkan ayat ini bukanlah satu-satunya dalam Alkitab yang menyebutkan angka tersebut. Anda bisa melihat angka yang sama pada 1 Raja-Raja 10:14, 2 Tawarikh 9:13, dan Ezra 2:13 (meskipun dicatat pula dalam Nehemia 7:18 dengan sedikit perbedaan) tanpa menyebutkan apapun mengenai akhir zaman dan Antikristus. Angka ini tidak pernah disebutkan bagai “angka terlarang” atau “angka yang tak boleh disebutkan” dalam Alkitab, seperti nama Tuhan “Yahweh” yang tidak boleh disebutkan secara sembarangan (Keluaran 3:14, 20:7). Dan karenanya, kita tak perlu takut meskipun tetap berwaspada. Belum pula ahli-ahli teologi yang berpendapat bahwa angka tersebut bukanlah 666, melainkan 616. Dan iya, tak sedikit salinan naskah yang dikumpulkan saat menyusun Alkitab dari awal menyebutkan angka “enam ratus dan enam belas” (χξϛ) dari pada “enam ratus enam puluh enam” (χιϛ) dalam bahasa asli mereka. Ada pula yang mengaitkan kedua angka tersebut dengan gematria, teknik menghitung nilai numerik dari susunan huruf tertentu, yang juga menyimpulkan bahwa nama-nama termasuk Kaisar Nero dan Muhammad memiliki angka tersebut. Intinya, apapun angkanya, yang Tuhan sebenarnya inginkan dari kita adalah mengenal bilangan ini bukan sebagai angka yang utuh atau yang tertulis, melainkan melalu suatu proses yang menguji dan mempertimbangkan segala sesuatu sebelum akhirnya menuju suatu konklusi. [21] Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. [22] Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. 1 Tesalonika 5:21-22 TB2 Bahasa sehari-hari yang umum bagi para anak-anak IT? Checksum. Yang penting di sini ialah hikmat; Siapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung checksum binatang itu, karena checksum itu adalah checksum seorang manusia, dan checksum-nya ialah enam ratus enam puluh enam. Siapa yang bilang bahwa Firman Tuhan tidak relevan dengan teknologi hari-hari ini? Prinsip dari gematria sendiri tak jauh berbeda dengan istilah checksum yang semakin hari semakin penting dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hari-hari ini, checksum selalu dipakai untuk memvalidasi apakah kata sandi (password) Anda valid, dan karena checksum itulah, situs web dan aplikasi dapat mengenal password Anda sebagai Yesus1-1Tuhan&AllahKami tanpa harus menyimpan teks tersebut secara mentah-mentah, agar jika aplikasi tersebut diretas (“kena hack”), orang-orang jahat tidak dapat mengambil paksa akun Anda. Hal yang sama juga berlaku untuk mengecek apakah transaksi-transaksi online Anda dinyatakan sah, baik dalam QRIS maupun Bitcoin. Memang terasa deja vu dengan ayat 16-17: [16] Ia (binatang kedua) menyebabkan semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, [17] dan tidak seorangpun dapat membeli atau menjual selain mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Wahyu 13:16-17 TB2 2. Indonesia sedang dipersiapkan menjadi kendaraan Antikristus. Ada dua hal menarik lagi yang perlu saya bahas dari pasal yang sama. Pertama, bisa dikatakan bahwa setidaknya 5 dari 6 agama dan 1 kepercayaan yang diakui di Indonesia sedang menantikan datangnya seseorang pemimpin besar di masa depan. Orang-orang Kristen yang percaya sedang menunggu kedatangan Kristus yang kedua kali, yang akan menciptakan langit dan bumi yang baru (Wahyu 21-22). Sebagian umat Muslim menunggu datangnya Imam Mahdi, yang dikabarkan akan hadir, mengajarkan, dan menegakkan kembali syariat Islam dan perdamaian dunia. Memang Mahdi tidak tercatat dalam Al-Quran, namun ada dalam beberapa hadis yang juga masih dipercayai kaum-kaum tertentu, meskipun tak mencakupi semua pemeluk agama Islam di Indonesia. Ada yang menunggu datangnya Maitreya sebagai Buddha berikutnya yang akan kembali mengajarkan Dharma dalam dunia. Ada pula yang menunggu Satrio Piningit yang akan memerintah seluruh dunia dari pulau dan keturunan Jawa, dan layak disebut Ratu Adil, menurut Jangka Jayabaya, yang sudah memprediksi adanya kereta api, pesawat terbang, hingga munculnya LGBT di pelosok-pelosok dunia. Dan terakhir, wujud (avatar) terakhir dewa Wisnu juga akan hadir sebagai Kalki, memerangi kejahatan dan menegakkan kebenaran pada zaman akhir (Kali Yuga). Mungkinkah mereka semua sebenarnya menanti-nantikan seseorang yang sama pada akhir zaman? Atau setidaknya, salah satu dari kedua orang ini: yang dikenal umat Kristen sebagai Kristus, dan yang dikenal sebagai Antikristus? Dan agar sang naga itu bisa mengarahkan miliaran manusia kepada sang Antikristus, ia harus membuat manusia lupa akan Tuhan, atau setidak-tidaknya, hanya mengenal Tuhan secara dangkal. Seperti makna “Esa” dalam “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Masyarakat Indonesia sama-sama sepakat bahwa: Tuhan itu ada Struktur organisasi Tuhan terdiri atas hal-hal yang bersifat secara rohani Tuhan telah menciptakan bumi beserta isinya, termasuk manusia Tuhan mengajarkan prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan Mereka berdosa, mendukakan bumi dan Penciptanya, dan harus kembali kepada jalan Tuhan untuk memulihkan keadaan dunia Manusia harus belajar berterima kasih dan berbakti kepada Tuhan Namun, masing-masing agama dan kepercayaan memiliki interpretasi yang beragam mengenai Tuhan, dan ujung-ujungnya setiap pemeluk diminta untuk mengakui bahwa “apapun interpretasi manusia atau kaum tertentu tentang Tuhan, kita sama-sama sepakat bahwa ada Tuhan”. Itulah “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Tatanan teopolitik yang dimiliki Indonesia justru memposisikannya di tengah antara kedua ujung posisi negara terhadap Tuhan: Jenis NegaraContohJika pengenalan mereka tentang Tuhan melalui agama tersebut benarJika pengenalan mereka tentang Tuhan melalui agama tersebut salahSekular: Tidak melibatkan Tuhan baik secara budaya maupun politikAmerika Serikat, ChinaNegara tak mau ikut campur dalam urusan keagamaan secara mendalam.Negara hanya berfokus kepada pemupukan budi pekerti dan nilai-nilai kemanusiaan secara universal, sehingga tidak memerlukan pemahaman Tuhan yang benar maupun salah.Multikultural: Mengakui adanya Tuhan serta beragam agama Indonesia, SingapuraNegara berkewajiban untuk melindungi hak-hak agama yang benar.Negara berkewajiban melindungi hak masyarakat untuk berpindah agama/kepercayaan.Monoteis: Hanya mengakui satu jenis agama baik secara budaya maupun politikArab Saudi, Brunei Darusallam, Israel, Jepang, VatikanDengan mengakui bahwa agama tersebut sangat benar, satu negara dapat mendapatkan perjanjian dan perlindungan Tuhan.Dengan mengakui bahwa agama tersebut sangat benar, satu negara dapat disesatkan dengan pengenalan Tuhan yang salah. Dengan tatanan politiknya yang berlandaskan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, Indonesia justru menjadi sasaran bagi Antikristus dengan embel-embel persatuan, kerukunan antaragama, dan yang terpenting, menciptakan perdamaian dunia. Ya, bukan hanya perdamaian negaranya sendiri. Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) 3. Kekristenan selalu berbicara “mengapa kita harus masuk ke surga?” Setidaknya, bagi Kristus dan Antikristus, setiap orang harus mengakui Ketuhanan itu. Antikristus mengharapkannya agar manusia hanya mengenal Tuhan dengan definisi yang dangkal, sedangkal “Dia adalah Sang Pencipta yang mengajarkan kebaikan yang perlu kita lakukan!”, tanpa mengenal mengapa Tuhan melakukan semua itu. Karena itu, Kekristenan tidak serta-merta mengajarkan “bagaimana cara saya untuk masuk ke surga”. Melainkan, “mengapa saya harus masuk ke surga?” Saya percaya kalian pernah ditanya pertanyaan yang serupa. Bukan masuk ke surga sih, namun masuk ke dalam organisasi atau perusahaan tertentu. Tak sedikit perusahaan meminta kita untuk menjawab 2 jenis pertanyaan ini: Mengapa Anda memilih perusahaan kami? dan Mengapa kami sebagai perusahaan harus memilih Anda. Orang-orang yang dewasa secara rohani adalah mereka yang mampu menjawab pertanyaan kedua: “mengapa Aku (Tuhan) harus mengizinkan kamu masuk ke dalam surga?” Ada alasan tertentu di balik setiap aksi kita kepada Tuhan, baik itu berdoa, beribadah, melayani, dan sebagainya. Bagi Anda yang belum menemukan jawaban pertanyaan ini secara tepat, teruslah dalami Firman Tuhan. Saya percaya jawaban pertanyaan ini akan menjadi semakin spesifik ketika kerohanian Anda semakin bertumbuh. Ada yang menjawabnya dengan mengklaim janji-janji tertentu, dan ada juga yang memasukkan pengalaman hidupnya bersama Tuhan. Karena, ketika kita sudah punya alasan yang kuat, iman kita pun juga akan semakin kuat menghadapi motivasi hati dan pengajaran yang salah. Tuhan: “Jadi, mengapa kamu ingin masuk ke surga?”Manusia: “Karena aku tidak mau ke neraka!”Tuhan: “Kalau demikian, mengapa kamu tidak mau ke neraka?”Manusia: “Karena di neraka ada banyak penyiksaan, dan aku pernah bermimpi kedua orang tuaku menderita di sana... Neraka itu kejam!!! Aku benci neraka!!!” Tuhan: “Jadi, untuk apa kamu ingin masuk ke surga? Apakah hanya agar bisa merasa aman saja dari neraka untuk selama-lamanya?”Manusia: “Iya... ?” Tuhan: “Tak tahukah kamu bahwa Aku dan Setan sama-sama membenci kemalasan! Ketika anak-anak-Ku malas, ia memanfaatkan mereka agar mereka juga rajin dalam dosanya. Dan kamu hanya ingin berada di tempat-Ku hanya untuk bermalas-malasan dari neraka, sedangkan banyak anak-anak-Ku yang masih ingin melayani-Ku selama-lamanya?” 4. Mengakui Tuhan secara universal adalah medium pertumbuhan bagi Antikristus. Saya memahami, tak sedikit orang Kristen di Indonesia yang selalu berdoa akan perkenanan Tuhan atas bangsanya. Namun, kemajuan sebuah negara yang jelas-jelas mempertahankan adanya Tuhan dan banyak kepercayaan inilah dapat dimanfaatkan siapa saja, termasuk Antikristus, sebagai teladan bagi negara-negara yang lain untuk mengikutinya. Ketika satu per satu agama dan kepercayaan tersebut digabungkan dan “dirukunkan”, masing-masing komunitas orang percaya akan mulai bersepakat untuk mengenal Tuhan sebagai Sang Pencipta dan Pengatur dengan definisi yang sangat umum dan dangkal, seperti yang sudah dibahas pasa pesan kedua. Atas definisi tersebutlah masing-masing kepercayaan mereka-rekakan tentang wujud dan rupa Tuhan, kebijakan-kebijakan Tuhan, dan ujung-ujungnya tidak berbicara tentang rencana Tuhan yang masih hidup. Bagi agama tertentu, Tuhan adalah sekumpulan dewa. Bagi yang mengaku dirinya Kristen, Tuhan adalah Trinitas itu sendiri. Dan bagi yang lain, “Tidak ada Allah seperti Allah!” Namun ketiga-tiganya ini sama-sama mengenal Tuhan dengan ciri-ciri yang umum, dan di situlah kata “esa” dalam “Ketuhanan Yang Maha Esa” berarti: menganggap bahwa Tuhan itu satu, meskipun terdapat ratusan definisi tentang siapa Tuhan itu. Pengenalan akan Tuhan yang tidak sedalam Kekristenan ini yang akan menjadi kekuatan Antikristus. Dengan banyaknya definisi atas Tuhan dan Kebenaran Tuhan, manusia akan semakin lama dapat mempertanyakan keabsahan Tuhan dalam hidupnya, karena upaya-upaya yang mereka lakukan “untuk kepentingan Tuhan” tidak membuahkan hasil seperti yang dijanjikan banyak pemuka agama. Dan dengan adanya ramalan datangnya pemimpin dunia dari berbagai sisi kepercayaan, dan tanpa mampu mengenal ciri-ciri Tuhan yang sesungguhnya, salah satunya tujuan Tuhan mengampuni dosa kita supaya kita jangan berbuat dosa kembali. Jangan-jangan, dari sinilah mereka akan salah mengenal sang pemimpin seperti “seseorang yang diutus oleh Tuhan”, padahal ia sebenarnya adalah Antikristus. Jadi, bagaimana cara mengenal Antikristus itu? Kembali ke Alkitab, kita harus mengenal ciri-ciri Tuhan yang asli secara spesifik sebelum dapat mengenal yang palsu. Yang penting di sini ialah hikmat; Siapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung checksum binatang itu, karena checksum itu adalah checksum seorang manusia, dan checksum-nya ialah enam ratus enam puluh enam. Dari sini, dapat dikatakan bahwa checksum alias “hasil penilaian dari segala karakteristik” milik Tuhan akan sangat berbeda daripada checksum manusia. Dan pemimpin Antikristus itu juga akan berujung seperti manusia biasa. Mungkin itu saja pesan-pesan saya untuk pengembalaan AOG. Masih ada Part 2-nya, kok. Kalian harus benar-benar mengajarkan pengenalan Tuhan yang sesungguhnya kepada banyak anak-anak muda. Iya, mengajarkan keselamatan tetap menjadi prioritas, namun Anda juga harus mem-followup anak-anak muda yang diselamatkan dengan pengajaran yang benar, berdasarkan Alkitab, dan mengajarkan mereka cara mencintai Firman Tuhan, supaya mereka akan terus mengenal ciri-ciri Tuhan secara benar dan spesifik, agar mereka juga tak tersesat ke dalam jebakan Antikristus. Namun, di sisi yang lain, mayoritas dari kita memang sudah dewasa secara rohani, karena itu saya memberanikan diri untuk memberi pengajaran seperti ini supaya teman-teman dapat melihat master plan-nya Tuhan dan Setan, dan mengapa kebangkitan-kebangkitan rohani itu masih relevan dan diperlukan hari-hari ini. Tuhan dan bahkan Setan menganggap Indonesia sendiri sebagai negara yang penting dan strategis, sehingga setiap dari kita pun berharga untuk menjalankan rencana-rencana besar (baik bagi Tuhan maupun Setan), seperti apa kata Tuhan dalam 1 Korintus 1:26-29: [26] Saudara-saudara! Coba ingat bagaimana keadaanmu pada waktu Allah memanggil kalian. Cuma sedikit saja dari antaramu yang bijaksana atau berkuasa, atau berkedudukan tinggi menurut pandangan manusia. [27] Sebab memang Allah sengaja memilih yang dianggp bodoh oleh dunia ini, supaya orang-orang pandai menjadi malu. Dan Allah memilih juga yang dianggap lemah oleh dunia ini, supaya orang-orang yang gagah perkasa menjadi malu. [28] Allah memilih yang dianggap rendah, hina, dan malah yang dianggap tidak berarti oleh dunia ini, supaya Allah menghancurkan yang dianggap penting oleh dunia. [29] Dengan demikan tidak seorang pun dapat menyombongkan diri di hadapan Allah. 1 Korintus 1:26-29 BIMK
Introducing HAM v1.0.4.
HAM is a simple Jekyll framework that allows you to build static wiki sites. And today, we are introducing a maintenance update with the following changes. First, the Bootstrap Icons dependency was updated from v1.11.1 to v1.11.3. There are no significant changes from the 100+ new icons introduced since v1.10. These icons are directly built into HAM, and you can simply use them in your Markdown source files as <i> HTML tags. (Just make sure you have reviewed their Web Accessibility recommendations on placing icons.) Next, we have also fixed a bug on v1.0.0 where users are redirected to the wrong YouTube URL when their web browsers do not support <iframe>. Well now, all modern web browsers supports that feature, and we're making this change to ensure that . HAM is not going anyway sooner. We still love HAM, and still use them on some of our internal projects. In fact, HAM still looks very nice on building another API documentation website like this: Of course, there are still some work to do. At least, readjusting the heading texts and adding more Liquid tags, and making these ugly tables more beautiful just what we recently did on our main website. So don't worry, we're still dogfooding HAM on our own.