• (Updated )
Terang adalah konsekuensi dari mengikut Kristus.
Jangan salah, kita semua ingin menjadi pribadi yang rahasia, karena kita seringkali curiga dan khawatir bahwa orang-orang jahat akan menghancurkan kehidupan kita. Namun, Firman Tuhan memberi saran yang sungguh berbeda bagi kita untuk meresponi masalah tersebut.
[14] Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. [15] Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang (BIMK/BIS, TB2: tempayan), melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. [16] Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Matius 5:14-16 TB
[16] "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki pelita, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. [17] Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
Lukas 8:16-17 (TB)
Sesungguhnya, kita tidak sekadar dipanggil menjadi terang dunia. Kita adalah terang dunia. Karena faktanya, banyak orang yang telah bekerja keras untuk menjadi "terang dunia" dengan menghadirkan solusi tertentu seperti akses air bersih, namun hatinya sangat tidak bersih di mata Tuhan.
Dan tak hanya itu, Tuhan meneguhkan kita supaya Firman itu tak sekedar berupa mandat, namun juga sebuah identitas, sehingga kita dipanggil untuk tidak menutup-nutupi identitas kita yang sebenarnya, yang apa adanya, salah satunya sebagai terang dunia.
Bagi saya, menjadi terang adalah sebuah konsekuensi, sebuah kekang yang harus dikenakan terhadap prinsip kedagingan saya. Secara daging saya tak ingin menjadi orang yang begitu publik dan apa adanya, namun hanya cara inilah saya mampu dipakai Tuhan.