Blog posts from Indonesian (#indonesian)
Cara menyetel Proxy Address BI-FAST sesuka hati (pakai domain sendiri)!

Pesan-pesan terakhir di AOG (Part 1): Hikmat dari datangnya Antikristus.
Dalam kesempatan akhir ini, saya ingin menyampaikan beberapa pesan penting sebelum akhirnya resmi keluar dari komunitas Army of God Jakarta. Pesan ini cukup mendalam, dan sepertinya tidak akan muat dalam satu sesi sharing Connect Group saja. Ada banyak hal-hal mendalam yang telah menjadi dasar saya untuk memulai pelayanan baru saya dalam beberapa bulan yang mendatang. Dan komunitas CG yang satu ini setidaknya menjadi jawaban atas doa saya sepuluh tahun yang lalu. [26] Saudara-saudara! Coba ingat bagaimana keadaanmu pada waktu Allah memanggil kalian. Cuma sedikit saja dari antaramu yang bijaksana atau berkuasa, atau berkedudukan tinggi menurut pandangan manusia. [27] Sebab memang Allah sengaja memilih yang dianggp bodoh oleh dunia ini, supaya orang-orang pandai menjadi malu. Dan Allah memilih juga yang dianggap lemah oleh dunia ini, supaya orang-orang yang gagah perkasa menjadi malu. [28] Allah memilih yang dianggap rendah, hina, dan malah yang dianggap tidak berarti oleh dunia ini, supaya Allah menghancurkan yang dianggap penting oleh dunia. [29] Dengan demikan tidak seorang pun dapat menyombongkan diri di hadapan Allah. 1 Korintus 1:26-29 BIMK Ada banyak hal yang saya pelajari dalam penggembalaan ini, salah satunya bahwa Tuhan akan selalu menjawab doa kita pada waktu-Nya. Kita pun tidak usah menjadi orang-orang hebat untuk dapat menjadi berdampak, karna yang Tuhan sebenarnya inginkan adalah agar kita bisa melakukan kehendak Tuhan, di manapun kita ditempatkan. Bumi adalah tempat kita berlatih untuk melakukan kehendak Tuhan yang lebih besar di surga. Buktinya, baca janji-janji Tuhan dalam setiap gereja dalam Wahyu pasal 2 dan 3. Ada janji-janji yang disebutkan secara spesifik dan eksklusif bagi orang yang benar-benar melakukannya. Dan ada juga perumpamaan talenta pada Matius 25, di mana setiap hamba yang baik dan setia masuk ke dalam kebahagiaan Bapa (yaitu Firdaus, surga) dengan janji bahwa mereka diberikan tanggung jawab yang lebih besar. Ya, mereka masuk ke surga dulu sebelum diberikan tugas yang lebih besar oleh Bapa kita di surga. [21] Lalu kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam hal kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Matius 25:21 TB2 Sekarang, misi pelayanan saya yang selanjutnya sangat mendalam dan spesifik, mempertahankan tatanan hubungan Tuhan, manusia, dan teknologi seperti yang di atas. Hari ini, dunia justru menginginkan yang sebaliknya: melupakan Tuhan dan bergantung pada teknologi. Dan untuk menjelaskannya, saya mau tak mau harus menjelaskan kembali tentang akhir zaman. 1. Bilangan binatang tidak perlu kita takuti. Saya akan langsung membahas Wahyu pasal 13. Pasal ini sering ditakuti banyak orang bukan karena angka 13, namun karena pasal inilah yang menyebutkan “bilangan binatang” yang bernilai 666 (ayat 18). [18] Yang penting di sini ialah hikmat; Siapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam. Wahyu 13:18 TB2 Ya, banyak sekali yang memamerkan angka ini sebagai suatu simbol yang dapat terlihat jelas di umum, mendeklarasikan bahwa mereka mendukung datangnya Antikristus. Namun, kita tidak diminta Tuhan untuk mengenal angka ini dari kasat mata. Jika bilangan binatang tersebut didefinisikan Tuhan sebagai empat ratus empat (404), misalnya, maka pengikut-pengikutnya akan juga memamerkan angka tersebut dari angka yang lain. Bahkan ayat ini bukanlah satu-satunya dalam Alkitab yang menyebutkan angka tersebut. Anda bisa melihat angka yang sama pada 1 Raja-Raja 10:14, 2 Tawarikh 9:13, dan Ezra 2:13 (meskipun dicatat pula dalam Nehemia 7:18 dengan sedikit perbedaan) tanpa menyebutkan apapun mengenai akhir zaman dan Antikristus. Angka ini tidak pernah disebutkan bagai “angka terlarang” atau “angka yang tak boleh disebutkan” dalam Alkitab, seperti nama Tuhan “Yahweh” yang tidak boleh disebutkan secara sembarangan (Keluaran 3:14, 20:7). Dan karenanya, kita tak perlu takut meskipun tetap berwaspada. Belum pula ahli-ahli teologi yang berpendapat bahwa angka tersebut bukanlah 666, melainkan 616. Dan iya, tak sedikit salinan naskah yang dikumpulkan saat menyusun Alkitab dari awal menyebutkan angka “enam ratus dan enam belas” (χξϛ) dari pada “enam ratus enam puluh enam” (χιϛ) dalam bahasa asli mereka. Ada pula yang mengaitkan kedua angka tersebut dengan gematria, teknik menghitung nilai numerik dari susunan huruf tertentu, yang juga menyimpulkan bahwa nama-nama termasuk Kaisar Nero dan Muhammad memiliki angka tersebut. Intinya, apapun angkanya, yang Tuhan sebenarnya inginkan dari kita adalah mengenal bilangan ini bukan sebagai angka yang utuh atau yang tertulis, melainkan melalu suatu proses yang menguji dan mempertimbangkan segala sesuatu sebelum akhirnya menuju suatu konklusi. [21] Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. [22] Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. 1 Tesalonika 5:21-22 TB2 Bahasa sehari-hari yang umum bagi para anak-anak IT? Checksum. Yang penting di sini ialah hikmat; Siapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung checksum binatang itu, karena checksum itu adalah checksum seorang manusia, dan checksum-nya ialah enam ratus enam puluh enam. Siapa yang bilang bahwa Firman Tuhan tidak relevan dengan teknologi hari-hari ini? Prinsip dari gematria sendiri tak jauh berbeda dengan istilah checksum yang semakin hari semakin penting dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hari-hari ini, checksum selalu dipakai untuk memvalidasi apakah kata sandi (password) Anda valid, dan karena checksum itulah, situs web dan aplikasi dapat mengenal password Anda sebagai Yesus1-1Tuhan&AllahKami tanpa harus menyimpan teks tersebut secara mentah-mentah, agar jika aplikasi tersebut diretas (“kena hack”), orang-orang jahat tidak dapat mengambil paksa akun Anda. Hal yang sama juga berlaku untuk mengecek apakah transaksi-transaksi online Anda dinyatakan sah, baik dalam QRIS maupun Bitcoin. Memang terasa deja vu dengan ayat 16-17: [16] Ia (binatang kedua) menyebabkan semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, [17] dan tidak seorangpun dapat membeli atau menjual selain mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Wahyu 13:16-17 TB2 2. Indonesia sedang dipersiapkan menjadi kendaraan Antikristus. Ada dua hal menarik lagi yang perlu saya bahas dari pasal yang sama. Pertama, bisa dikatakan bahwa setidaknya 5 dari 6 agama dan 1 kepercayaan yang diakui di Indonesia sedang menantikan datangnya seseorang pemimpin besar di masa depan. Orang-orang Kristen yang percaya sedang menunggu kedatangan Kristus yang kedua kali, yang akan menciptakan langit dan bumi yang baru (Wahyu 21-22). Sebagian umat Muslim menunggu datangnya Imam Mahdi, yang dikabarkan akan hadir, mengajarkan, dan menegakkan kembali syariat Islam dan perdamaian dunia. Memang Mahdi tidak tercatat dalam Al-Quran, namun ada dalam beberapa hadis yang juga masih dipercayai kaum-kaum tertentu, meskipun tak mencakupi semua pemeluk agama Islam di Indonesia. Ada yang menunggu datangnya Maitreya sebagai Buddha berikutnya yang akan kembali mengajarkan Dharma dalam dunia. Ada pula yang menunggu Satrio Piningit yang akan memerintah seluruh dunia dari pulau dan keturunan Jawa, dan layak disebut Ratu Adil, menurut Jangka Jayabaya, yang sudah memprediksi adanya kereta api, pesawat terbang, hingga munculnya LGBT di pelosok-pelosok dunia. Dan terakhir, wujud (avatar) terakhir dewa Wisnu juga akan hadir sebagai Kalki, memerangi kejahatan dan menegakkan kebenaran pada zaman akhir (Kali Yuga). Mungkinkah mereka semua sebenarnya menanti-nantikan seseorang yang sama pada akhir zaman? Atau setidaknya, salah satu dari kedua orang ini: yang dikenal umat Kristen sebagai Kristus, dan yang dikenal sebagai Antikristus? Dan agar sang naga itu bisa mengarahkan miliaran manusia kepada sang Antikristus, ia harus membuat manusia lupa akan Tuhan, atau setidak-tidaknya, hanya mengenal Tuhan secara dangkal. Seperti makna “Esa” dalam “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Masyarakat Indonesia sama-sama sepakat bahwa: Tuhan itu ada Struktur organisasi Tuhan terdiri atas hal-hal yang bersifat secara rohani Tuhan telah menciptakan bumi beserta isinya, termasuk manusia Tuhan mengajarkan prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan Mereka berdosa, mendukakan bumi dan Penciptanya, dan harus kembali kepada jalan Tuhan untuk memulihkan keadaan dunia Manusia harus belajar berterima kasih dan berbakti kepada Tuhan Namun, masing-masing agama dan kepercayaan memiliki interpretasi yang beragam mengenai Tuhan, dan ujung-ujungnya setiap pemeluk diminta untuk mengakui bahwa “apapun interpretasi manusia atau kaum tertentu tentang Tuhan, kita sama-sama sepakat bahwa ada Tuhan”. Itulah “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Tatanan teopolitik yang dimiliki Indonesia justru memposisikannya di tengah antara kedua ujung posisi negara terhadap Tuhan: Jenis NegaraContohJika pengenalan mereka tentang Tuhan melalui agama tersebut benarJika pengenalan mereka tentang Tuhan melalui agama tersebut salahSekular: Tidak melibatkan Tuhan baik secara budaya maupun politikAmerika Serikat, ChinaNegara tak mau ikut campur dalam urusan keagamaan secara mendalam.Negara hanya berfokus kepada pemupukan budi pekerti dan nilai-nilai kemanusiaan secara universal, sehingga tidak memerlukan pemahaman Tuhan yang benar maupun salah.Multikultural: Mengakui adanya Tuhan serta beragam agama Indonesia, SingapuraNegara berkewajiban untuk melindungi hak-hak agama yang benar.Negara berkewajiban melindungi hak masyarakat untuk berpindah agama/kepercayaan.Monoteis: Hanya mengakui satu jenis agama baik secara budaya maupun politikArab Saudi, Brunei Darusallam, Israel, Jepang, VatikanDengan mengakui bahwa agama tersebut sangat benar, satu negara dapat mendapatkan perjanjian dan perlindungan Tuhan.Dengan mengakui bahwa agama tersebut sangat benar, satu negara dapat disesatkan dengan pengenalan Tuhan yang salah. Dengan tatanan politiknya yang berlandaskan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, Indonesia justru menjadi sasaran bagi Antikristus dengan embel-embel persatuan, kerukunan antaragama, dan yang terpenting, menciptakan perdamaian dunia. Ya, bukan hanya perdamaian negaranya sendiri. Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) 3. Kekristenan selalu berbicara “mengapa kita harus masuk ke surga?” Setidaknya, bagi Kristus dan Antikristus, setiap orang harus mengakui Ketuhanan itu. Antikristus mengharapkannya agar manusia hanya mengenal Tuhan dengan definisi yang dangkal, sedangkal “Dia adalah Sang Pencipta yang mengajarkan kebaikan yang perlu kita lakukan!”, tanpa mengenal mengapa Tuhan melakukan semua itu. Karena itu, Kekristenan tidak serta-merta mengajarkan “bagaimana cara saya untuk masuk ke surga”. Melainkan, “mengapa saya harus masuk ke surga?” Saya percaya kalian pernah ditanya pertanyaan yang serupa. Bukan masuk ke surga sih, namun masuk ke dalam organisasi atau perusahaan tertentu. Tak sedikit perusahaan meminta kita untuk menjawab 2 jenis pertanyaan ini: Mengapa Anda memilih perusahaan kami? dan Mengapa kami sebagai perusahaan harus memilih Anda. Orang-orang yang dewasa secara rohani adalah mereka yang mampu menjawab pertanyaan kedua: “mengapa Aku (Tuhan) harus mengizinkan kamu masuk ke dalam surga?” Ada alasan tertentu di balik setiap aksi kita kepada Tuhan, baik itu berdoa, beribadah, melayani, dan sebagainya. Bagi Anda yang belum menemukan jawaban pertanyaan ini secara tepat, teruslah dalami Firman Tuhan. Saya percaya jawaban pertanyaan ini akan menjadi semakin spesifik ketika kerohanian Anda semakin bertumbuh. Ada yang menjawabnya dengan mengklaim janji-janji tertentu, dan ada juga yang memasukkan pengalaman hidupnya bersama Tuhan. Karena, ketika kita sudah punya alasan yang kuat, iman kita pun juga akan semakin kuat menghadapi motivasi hati dan pengajaran yang salah. Tuhan: “Jadi, mengapa kamu ingin masuk ke surga?”Manusia: “Karena aku tidak mau ke neraka!”Tuhan: “Kalau demikian, mengapa kamu tidak mau ke neraka?”Manusia: “Karena di neraka ada banyak penyiksaan, dan aku pernah bermimpi kedua orang tuaku menderita di sana... Neraka itu kejam!!! Aku benci neraka!!!” Tuhan: “Jadi, untuk apa kamu ingin masuk ke surga? Apakah hanya agar bisa merasa aman saja dari neraka untuk selama-lamanya?”Manusia: “Iya... ?” Tuhan: “Tak tahukah kamu bahwa Aku dan Setan sama-sama membenci kemalasan! Ketika anak-anak-Ku malas, ia memanfaatkan mereka agar mereka juga rajin dalam dosanya. Dan kamu hanya ingin berada di tempat-Ku hanya untuk bermalas-malasan dari neraka, sedangkan banyak anak-anak-Ku yang masih ingin melayani-Ku selama-lamanya?” 4. Mengakui Tuhan secara universal adalah medium pertumbuhan bagi Antikristus. Saya memahami, tak sedikit orang Kristen di Indonesia yang selalu berdoa akan perkenanan Tuhan atas bangsanya. Namun, kemajuan sebuah negara yang jelas-jelas mempertahankan adanya Tuhan dan banyak kepercayaan inilah dapat dimanfaatkan siapa saja, termasuk Antikristus, sebagai teladan bagi negara-negara yang lain untuk mengikutinya. Ketika satu per satu agama dan kepercayaan tersebut digabungkan dan “dirukunkan”, masing-masing komunitas orang percaya akan mulai bersepakat untuk mengenal Tuhan sebagai Sang Pencipta dan Pengatur dengan definisi yang sangat umum dan dangkal, seperti yang sudah dibahas pasa pesan kedua. Atas definisi tersebutlah masing-masing kepercayaan mereka-rekakan tentang wujud dan rupa Tuhan, kebijakan-kebijakan Tuhan, dan ujung-ujungnya tidak berbicara tentang rencana Tuhan yang masih hidup. Bagi agama tertentu, Tuhan adalah sekumpulan dewa. Bagi yang mengaku dirinya Kristen, Tuhan adalah Trinitas itu sendiri. Dan bagi yang lain, “Tidak ada Allah seperti Allah!” Namun ketiga-tiganya ini sama-sama mengenal Tuhan dengan ciri-ciri yang umum, dan di situlah kata “esa” dalam “Ketuhanan Yang Maha Esa” berarti: menganggap bahwa Tuhan itu satu, meskipun terdapat ratusan definisi tentang siapa Tuhan itu. Pengenalan akan Tuhan yang tidak sedalam Kekristenan ini yang akan menjadi kekuatan Antikristus. Dengan banyaknya definisi atas Tuhan dan Kebenaran Tuhan, manusia akan semakin lama dapat mempertanyakan keabsahan Tuhan dalam hidupnya, karena upaya-upaya yang mereka lakukan “untuk kepentingan Tuhan” tidak membuahkan hasil seperti yang dijanjikan banyak pemuka agama. Dan dengan adanya ramalan datangnya pemimpin dunia dari berbagai sisi kepercayaan, dan tanpa mampu mengenal ciri-ciri Tuhan yang sesungguhnya, salah satunya tujuan Tuhan mengampuni dosa kita supaya kita jangan berbuat dosa kembali. Jangan-jangan, dari sinilah mereka akan salah mengenal sang pemimpin seperti “seseorang yang diutus oleh Tuhan”, padahal ia sebenarnya adalah Antikristus. Jadi, bagaimana cara mengenal Antikristus itu? Kembali ke Alkitab, kita harus mengenal ciri-ciri Tuhan yang asli secara spesifik sebelum dapat mengenal yang palsu. Yang penting di sini ialah hikmat; Siapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung checksum binatang itu, karena checksum itu adalah checksum seorang manusia, dan checksum-nya ialah enam ratus enam puluh enam. Dari sini, dapat dikatakan bahwa checksum alias “hasil penilaian dari segala karakteristik” milik Tuhan akan sangat berbeda daripada checksum manusia. Dan pemimpin Antikristus itu juga akan berujung seperti manusia biasa. Mungkin itu saja pesan-pesan saya untuk pengembalaan AOG. Masih ada Part 2-nya, kok. Kalian harus benar-benar mengajarkan pengenalan Tuhan yang sesungguhnya kepada banyak anak-anak muda. Iya, mengajarkan keselamatan tetap menjadi prioritas, namun Anda juga harus mem-followup anak-anak muda yang diselamatkan dengan pengajaran yang benar, berdasarkan Alkitab, dan mengajarkan mereka cara mencintai Firman Tuhan, supaya mereka akan terus mengenal ciri-ciri Tuhan secara benar dan spesifik, agar mereka juga tak tersesat ke dalam jebakan Antikristus. Namun, di sisi yang lain, mayoritas dari kita memang sudah dewasa secara rohani, karena itu saya memberanikan diri untuk memberi pengajaran seperti ini supaya teman-teman dapat melihat master plan-nya Tuhan dan Setan, dan mengapa kebangkitan-kebangkitan rohani itu masih relevan dan diperlukan hari-hari ini. Tuhan dan bahkan Setan menganggap Indonesia sendiri sebagai negara yang penting dan strategis, sehingga setiap dari kita pun berharga untuk menjalankan rencana-rencana besar (baik bagi Tuhan maupun Setan), seperti apa kata Tuhan dalam 1 Korintus 1:26-29: [26] Saudara-saudara! Coba ingat bagaimana keadaanmu pada waktu Allah memanggil kalian. Cuma sedikit saja dari antaramu yang bijaksana atau berkuasa, atau berkedudukan tinggi menurut pandangan manusia. [27] Sebab memang Allah sengaja memilih yang dianggp bodoh oleh dunia ini, supaya orang-orang pandai menjadi malu. Dan Allah memilih juga yang dianggap lemah oleh dunia ini, supaya orang-orang yang gagah perkasa menjadi malu. [28] Allah memilih yang dianggap rendah, hina, dan malah yang dianggap tidak berarti oleh dunia ini, supaya Allah menghancurkan yang dianggap penting oleh dunia. [29] Dengan demikan tidak seorang pun dapat menyombongkan diri di hadapan Allah. 1 Korintus 1:26-29 BIMK
Berdoalah untuk saya…
Semenjak saya terakhir kali menulis tentang serentetan masalah aplikasi pemerintah, dan ambisi pemerintah yang ingin menjadi Gojek, saya memutuskan untuk diam berbulan-bulan. Sejujurnya, saya bisa saja melanjutkan serial postingan tersebut, karena hari demi hari ada hal-hal rahasia yang sudah mencuat kepada publik. Tak sedikit juga asumsi saya tentang aplikasi pemerintah terbukti benar. Karena sesuai hikmat Tekotok, di negeri kotok ini siapa yang mengkritik aplikasi pemerintah BAKAL DIANGKAT JADI DUTA APLIKASI PEMERINTAH!!!!!! Tapi keterlibatan saya dalam aplikasi pemerintah yang berikutnya ini justru membuat saya cukup sadar betapa salah arahnya pemerintah dalam berbagai hal. Ada yang baru saja menunjukkan RUU kepada saya bahwa Komisi Penyiaran Indonesia ingin mengawasi situs apapun yang menggunakan fitur live streaming (padahal kasus seperti ini seharusnya lebih cocok dalam pengawasan iklan video), konspirasi pemblokiran situs Bit.ly, pemblokiran layanan Statically (salah satu produk dari rekan sebangsa saya) dan sebagainya. Saya sudah lama jauh dari komunitas Rizky Salminen dan rekan-rekan, termasuk yang mengkritik pemerintah secara bertubi-tubi, dan yang memblokir saya di Twitter karena membuktikan meme “L+Ratio” telah terekam sejak era kitab Daniel pasal 5. Apapun itu, saya ingin mengirimkan pesan yang satu ini: [26] Saudara-saudara! Coba ingat bagaimana keadaanmu pada waktu Allah memanggil kalian. Cuma sedikit saja dari antaramu yang bijaksana, atau berkuasa, atau berkedudukan tinggi menurut pandangan manusia. [27] Sebab memang Allah sengaja memilih yang dianggap bodoh oleh dunia ini, supaya orang-orang pandai menjadi malu. Dan Allah memilih juga yang dianggap lemah oleh dunia ini, supaya orang-orang yang gagah perkasa menjadi malu. [28] Allah memilih yang dianggap rendah, hina, dan malah yang dianggap tidak berarti oleh dunia ini, supaya Allah menghancurkan yang dianggap penting oleh dunia. [29] Dengan demikian tidak seorang pun dapat menyombongkan diri di hadapan Allah. 1 Korintus 1:26-29 BIMK Saya bukanlah Menteri Komunikasi dan Informatika yang sering anda hujat, namun orang-orang seperti saya- (dan juga Anda) -lah yang justru menjadi solusi bangsa, apalagi jika bangsa itu sangat bergantung kepada “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dan melihat tren kebobrokan pejabat-pejabat pemerintah dalam 2 tahun terakhir, kepercayaan saya semakin kuat terhadap Daniel 5, yang membuat saya diblokir seseorang di Twitter. Kalau Anda benar-benar percaya bahwa Tuhan-lah yang memegang segala kuasa, Anda juga harus percaya bahwa Tuhan sanggup menghancurkan mereka yang korup, dan Tuhan akan menaikkan orang-orang yang tak layak secara hukum untuk memalukan mereka semua yang di atas. Mereka yang berpesta pora, dan yang memperalat Tuhan dan agama, semuanya akan ditangkap dan dihancurkan oleh Tuhan. Mene, Mene, Tekel, Ufarsin.
Hari-hari ini, suatu sistem dan software tak akan tercipta tanpa suatu ideologi.

Reinhart Previano Koentjoro resmi berganti nama menjadi Citra Manggala Dirgantara.

Perkenanan vs Kehendak Tuhan.
“Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian, hormat, dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, dan karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.” Wahyu 4:11 TB2 Kita percaya bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta. Dialah yang menciptakan kita, langit, bumi, organ-organ tubuh kita, bahan-bahan makanan kita, dan hal-hal lain yang membuat kita dapat hidup bersyukur hingga saat ini. Tak hanya itu, Dia jugalah yang telah menciptakan orang tua kita, teman-teman kita, dan orang-orang lain yang telah menolong dan memberkati hidup kita. Tepat seperti apa yang diungkapkan anak-anak Allah dalam Wahyu 4:11. Namun, tidak semua hal yang Tuhan kehendaki adalah hal-hal yang berkenan di mata-Nya. Kehendak dan perkenanan itu adalah dua hal yang berbeda. Kalau kita kembali merenungkan bagian Firman di atas, berarti hal-hal jahat pun masih ada hari ini karena Dia masih meng-hendakinya, meskipun Ia benar-benar benci dan sangat sanggup untuk menghentikannya dalam sekejap. Alkitab juga mencatat salah satu perumpamaan dari Yesus Kristus, yang juga menjawab pertanyaan seperti, “mengapa ada banyak orang jahat yang masih hidup, panjang umur, namun banyak orang benar yang, meski-pun tak dibunuh oleh orang-orang jahat itu, tetap mening-galkan dunia dengan cepat?” Selain fakta bahwa Tuhan masih ingin memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertobat dan berubah, seperti Saulus yang kini menjadi Paulus, Tuhan juga sedang mengumpulkan banyak bukti bagi mereka yang tetap menolak-Nya, bahwa mereka jelas-jelas berbuat dosa yang besar dan layak dihukum ke neraka. Perumpamaan tentang lalang di antara gandum. [24] Yesus menyampaikan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya, “Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. [25] Namun, pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. [26] Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, tampak jugalah lalang itu. [27] Lalu datanglah hamba-hamba pemilik ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Jadi, dari manakah lalang itu? [28] Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannnya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi, maukah Tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? [29] Namun, ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. [30] Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waku itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpul-kanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berbekas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku. Matius 13:24-30 TB2 Gandum dan lalang (tanaman Lolium temulentum, bukan Imperata cylindrica alias alang-alang) adalah dua jenis tumbuhan yang berada dalam kategori rumput-rumputan. Namun, lalang tersebut, meskipun awalnya bertumbuh menyerupai gandum, malah mengelurkan racun baik dalam tumbuhannya maupun bulirnya (sehingga dinamai Lolium temulentum, alias “tumbuhan Lolium yang mema-bukkan”). Karena itu, dalam beberapa terjemahan Alki-tab, tanaman ini direferensikan sebagai “gandum palsu”, karena tidak berbuah dan berkhasiat seperti gandum, dan sang musuh mungkin berniat untuk membunuh tuan tersebut dengan tanaman-tanaman ini. Kepalsuan dan kejahatan seperti inilah yang jelas-jelas dibenci oleh Tuhan. Namun, Dia ternyata menghendaki agar lalang tersebut tetap tumbuh sampai masa panen kedua tanaman tersebut. Tuhan tetap mengizinkan kita, orang-orang benar, untuk hidup bersama-sama dengan mereka yang jahat.
GMS bukan pecah, tapi…

Kebebasan dan Kontrol.
Banyak orang saat ini mati-matian mempertahankan kebebasannya: Kebebasan untuk berpendapat, kebebasan untuk menyatakan siapa dirinya, kebebasan untuk menjauhkan diri, dan kebebasan untuk melakukan kehendaknya. Ada yang berpendapat, kebebasan itu adalah bebas dari pengaruh alias kontrol dari pihak-pihak lain. Namun, ada yang justru berpendapat kebebasan itu adalah hak kontrol yang kita miliki. Selama ini kita mendengar bahwa Yesus memerdekakan kita, Yesus membebaskan kita. Namun, setelah kita lama mengikuti Yesus, kita mungkin menyadari bahwa Firman Tuhan adalah Firman yang justru penuh dengan aturan. Yesus berkata kepada mereka semua, “Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku. Lukas 9:23 TB2 Firman ini justru tidak membuat kita bebas! Dan kebenarannya, Tuhan tidak menghendaki kita “bebas” begitu saja, karena Dia tahu ada hal-hal yang jauh lebih berharga daripada memepertahankan kebebasan seperti apa yang sering kita pikirkan. Mengapa Tuhan tidak memprioritaskan kebebasan? 1. Karena dosa muncul dari kebebasan itu sendiri. Ada dua jenis dosa pertama yang dicatat di dalam Alkitab. Menurut urutan Alkitab saat ini, Alkitab mencatat dosa Adam dan Hawa pada paling awal (Kejadian 3). Tapi, Alkitab juga mencatat awal dosa malaikat maut Lucifer (Yesaya 14:12-17), yang sebenarnya terjadi jauh lebih awal dari penciptaan Adam dan Hawa. [12] “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, Putra Fajar, engkau sudah dihempaskan ke tanah, hai penakluk bangsa-bangsa! [13] Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku melampaui bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas gunung sidang ilahi, jauh di sebelah utara. [14] Aku hendak naik melampaui ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Maha Tinggi! [15] Nyatanya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat terdalam jurang maut. Yesaya 14:12-15 TB2 Bandingkan dengan: [4] Tetapi, ular berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati. [5] Sebaliknya, Allah mengetahui bahwa pada saat kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 3:4-5 TB2 Ada kesamaan antara kedua dosa tersebut, yaitu mereka sama-sama berencana untuk menjadi bebas dari Tuhan yang menciptakannya. Lucifer (Putra Fajar) berdosa karena ingin meninggikan diri dari Allah, kemudian manusia berdosa karena ingin menjadi seperti Allah. 2. Karena karakter lebih berharga daripada kuasa. Tuhan sesungguhnya menghendaki kita untuk menggeluti karakter, bukan kuasa, dalam bumi ini. [26] Berfirmanlah Allah, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara, atas ternak dan seluruh bumi, serta atas segala binatang yang melata di bumi. [27] Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. [28] Allah memberkati mereka dan berfirman kepada mereka, “Beranakcuculah dan bertambah banyaklah. Penuhilah dan taklukkanlah bumi. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan atas segala binatang melata di bumi!” Kejadian 1:26-28 TB2 “Segambar dan serupa dengan Allah” tidak sama dengan “menjadi seperti Allah”. “Segambar dan serupa dengan Allah” berarti kita diciptakan dengan karakter yang sama dengan Allah, tapi “menjadi seperti Allah” berbicara tentang kuasa. Kita harus paham bahwa kita diberikan otoritas untuk menguasai bumi dan binatang-binatang bumi, tapi kita tidak diberikan otoritas untuk menguasai sesama manusia. Kita bebas untuk saling menguasai binatang, tapi kita tidak bebas untuk saling menguasai manusia. Selain itu, kalau kita ingin benar-benar ingin menjadi seperti Yesus, kita seharusnya juga mengikuti pemahaman Dia yang satu ini. Kita diciptakan untuk menjaga karakter, bukan menjaga kuasa. [5] Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, [6] yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, [7] melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. [8] Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. [9] Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, [10] supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, [11] dan segala lidah mengaku, "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!“ Filipi 2:5-11 TB2 3. Karena ada hal-hal yang jauh lebih berharga daripada kebebasan itu sendiri: Buah-buah Roh. Sekarang, setelah kita menerima Yesus sebagai Raja dan Juruselamat, salah satu tugas terpenting kita adalah menjadi seperti Yesus, mengusahakan diri agar kita segambar dan serupa dengan Tuhan. Kalau kita diberikan kuasa, berkat, dan mujizat dari Tuhan, itu cuman bonusnya. Tapi sudah jelas bahwa Tuhan tidak membebaskan kita agar kita dapat hidup sebebas-bebasnya, namun agar kita hidup penuh dengan karakter Tuhan, lebih penting daripada kuasa Tuhan. [13] Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. [14] Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" [15] Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan. Galatia 5:13-15 TB2 Pada ayat-ayat berikutnya (Galatia 5:22-23), Paulus berbicara tentang sembilan buah Roh Kudus, yaitu: Kasih Sukacita Damai sejahtera Kesabaran Kemurahan (FAYH: Keramahan) Kebaikan Kesetiaan Kelemahlembutan Penguasaan diri Dalam buah-buah Roh itu tidak disebutkan “kebebasan untuk berekspresi”, “kebebasan untuk mendefinisikan identitas diri”, “kebebasan untuk menyatakan apa yang benar menurut saya akan selalu benar”, dan sebagainya. Mengapa? Karena buah-buah Roh justru membuat kita terus bertahan hidup, sekalipun satu per satu hak kebebasan diambil dari hidup kita. Yusuf adalah seorang anak Yakub yang dijual sebagai seorang budak, kemudian difitnah dan dimasukkan ke dalam penjara. Bukannya sudah layak bagi Yusuf untuk membunuh dirinya karena kebebasannya yang terbunuh? Tapi mengapa Yusuf bisa bertahan begitu lama? Selain karena janji dari mimpi-mimpinya, Yusuf sudah memiliki buah-buah Roh di dalamnya sejak detik ia difitnah oleh kakak-kakaknya. Meskipun hak-haknya dikebiri diambil saat dijual, Yusuf masih dapat melatih penguasaan diri. Dia tidak memberontak untuk keluar dari perbudakannya. Bahkan ia setia dalam pekerjaannya, sampai Tuhan yang sama memberkati keluarga majikan itu. Meskipun rasa amannya saat dijebloskan ke dalam penjara, Yusuf masih dapat melatih kesabaran dan kesetiaan. Bahkan ia harus menunggu lebih lama karena tukang juru anggur dan roti lupa memberitahukan pesannya kepada Firaun. Kemudian, saat ia sudah mendapatkan kebebasan sebagai penguasa Mesir, ia masih memiliki penguasaan diri, terus mengandalkan hikmat Tuhan dan tidak menyalahgunakan jabatannya. Dan terakhir, meskipun ia berhak untuk membalas dendam kepada kakak-kakaknya, ia sudah sangat matang dalam penguasaan diri, dan tetap mencintai keluarga. Justru, dari kisah ini, kita malah menemukan ayat yang sangat kuat: Memang kamu telah merencanakan (TB: mereka-rekakan) yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah merencanakannya untuk kebaikan, untuk mewujudkan apa yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup banyak orang. Kejadian 50:20 TB2 Mempertahankan semua ini jauh lebih berharga daripada sekadar mempertahankan kebebasan. Penutup [26] Saudara-saudara, ingatlah bagaimana keadaan kamu ketika kamu dipanggil: Menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. [27] Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat. [28] Apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, [29] supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. 1 Korintus 1:26-29 TB Saya percaya, orang-orang yang tidak hidup bebas (untuk menjaga kekudusan, menjadi misionaris, dll.) juga akan dipilih Tuhan untuk memalukan orang yang hidup sebebas-bebasnya. Karena menjaga karakter itulah tugas utama kita.
Mempertanyakan keamanan Securivotes dan Hidentty.
Update 3/11/2023: Kami meralat beberapa kesalahan ejaan dalam artikel ini. Selain itu, salah satu sponsor mengonfirmasi kepemilikan Stafbook atas layanan Hidentty. Artikel ini membahas tentang kontroversi yang baru saja muncul tentang Securivotes dan Hidentty. Karena beberapa teman saya yang mendukung, dan tak sedikit yang menolak, soal sistem ini. Sepertinya kali ini saya perlu memihak kepada salah satu dari mereka, berdasarkan sudut pandang yang objektif dan netral. Saat ini, ada beberapa masalah perlindungan data yang masih belum diselesaikan oleh kedua situs tersebut, yakni: 1. Informasi kepemilikan website/layanan yang tidak jelas (Securivotes). Simpel. Data WHOIS sengaja disembunyikan, dan kedua situs tersebut masih belum terdaftar PSE. Tapi mereka masih meminta data sensitif seperti NIK. Jadi, siapa yang bisa dipercaya? Data pemegang untuk situs Hidentty baru saja ditambahkan beserta Kebijakan Privasi mereka. Menurut informasi tersebut, situs ini dimiliki oleh PT. Stafbook Teknologi Asia. 2. Proses hashing NIK yang masih TIDAK AMAN. Situs Hidentty memiliki penjelasan resmi mengenai cara kerja teknologi mereka, terutama soal bagaimana cara mereka membuat hash ibarat kode unik yang dapat dimasukkan ke dalam Securivotes dan aplikasi lainnya. “Bagian mana yang tidak aman, mas?” Bagian di mana para pengguna harus mendaftarkan diri menggunakan akun Google, dan hanya akun Google. Artinya, hash yang berhasil dibuat tetap akan dapat dikaitkan kepada pemilik oleh 1 (satu) buah NIK dan 1 (satu) akun Google. Dengan kata lain, jika suatu saat situs Hidentty berhasil dibajak atau mengalami kebocoran data, para peretas dapat mengontak alamat Gmail dengan mudah hanya dengan mencocokkan nama dan NIK dengan hash di dalam database Hidentty yang mengalami kebocoran data, untuk kegiatan-kegiatan seperti phishing atau pengambilan akun lain secara paksa. Waduh, ngeri sekali! Oh iya, hal ini juga belum termasuk fakta bahwa situs Hidentty masih berpotensi mengumpulkan nomor NIK yang belum terenkripsi (lupain soal HTTPS seperti cara kampanye Google, deh!) Meskipun iya, mereka masih menyimpan data tersebut dalam format terenkripsi (alias sebagai hash), data NIK yang tidak terenkripsi ini masih dapat dicegat dalam sisi web server, dan masih dapat dibocorkan dengan membocorkannya ke dalam log sistem (alias console.log("NIK: " + nik) (#- )). Makanya, mayoritas aplikasi hash generator yang menggunakan blockchain, seperti alat pemulihan kunci privat berbasis BIP32/BIP39 dan Bitcoin paper wallet sama-sama merekomendasikan untuk: Mematikan koneksi internet saat menggunakan aplikasi ini Menggunakan sistem operasi yang bersih (tanpa ada program tambahan) untuk menghindari aplikasi malware dan sejenis untuk menyontek kata sandi dan hasil enkripsi Tidak merekomendasikan untuk menyimpan hasil dalam bentuk text/HTML/PDF Tidak merekomendasikan untuk mencetak hasil kepada printer di dalam jaringan/LAN (alias via AirPrint, IPP, SMB, dsb.) Dan dalam kasus ini aplikasi Hidentty tidak bisa dipakai dengan cara-cara di atas, karena proses verifikasinya pun tetap dilakukan di dalam server mereka. Dan satu lagi, hash yang diberikan oleh Hidentty kemudian akan dikemas menjadi sebuah JSON Web Token (JWT), yang artinya dalam sistem ini, hanya situs Hidentty.com lah yang berhak membuat dan mengecek apakah token-token tersebut valid. Hal ini bertentangan dengan salah satu prinsip blockchain, yaitu data-datanya dapat dibuktikan keabsahannya oleh siapapun termasuk pihak di luar Hidentty. Di satu sisi, hal seperti ini dapat menjamin integritas dari hash tersebut bagi aplikasi-aplikasi yang menggunakan Hidentty, hal ini juga berarti masyarakat tidak dapat membuktikan bahwa hash tersebut telah diproses dengan cara yang wajar dan sesuai dengan prosedur. Dan jangan-jangan, ada data selain NIK dan salt yang disisipkan oleh mereka di dalam hash ini. 3. Komitmen keamanan suara yang tidak setara dengan komitmen keamanan pemilik suara. Salah satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah, Securivotes menjamin bahwa suara voting mereka akan dikawal secara transparan dan ketat berkat teknologi blockchain, dan dalam hal ini mereka menunjuk Polygon sebagai sistem blockchain yang dipakai. Namun, apakah mereka juga berjanji bahwa data pemilik suara juga aman? Sepertinya tidak, karena mereka lebih memprioritaskan "keakuratan data" dan marketing "yang tak tertandingi" seperti tertulis: Securivotes merupakan solusi survey unggulan yang menggabungkan teknologi blockchain yang aman dan transparan dengan antarmuka yang intuitif, memastikan keabsahan dan keakuratan data serta memberikan pengalaman survey yang terjamin keamanannya kepada semua pengguna. Lembaga survey perlu menggunakan layanan Securivotes karena platform ini memberikan jaminan keamanan data yang tak tertandingi melalui teknologi blockchain, menjaga integritas hasil survey dengan transparansi yang tinggi, serta menyederhanakan proses survey melalui antarmuka pengguna yang intuitif, sehingga menghasilkan data yang lebih dapat dipercaya dan akurat. Namun, bagaimana dengan Hidentty dan kebijakan privasi barunya? Mereka memang berjanji untuk: Hanya mengizinkan personel tertentu dengan prosedur pengamanan ketat untuk melihat dan memproses data Anda Melakukan penghapusan akun dan data pribadi jika diminta Namun, implementasi langkah-langkah pengamanan data pribadi dari kedua pihak tersebut masih belum dapat dibuktikan secara publik. Salah satu dari bukti tersebut dapat berupa whitepaper, baik dari Securivotes maupun Hidentty, yang mendeskripsikan keamanan yang tak tertandingi ini. Bahkan WhatsApp, meskipun dengan segudang kontroversinya (karena dimiliki oleh Facebook yang terang-terangan membagikan data untuk para pengiklan) juga mempublikasikan whitepapernya tentang bagaimana percakapan sesama akun itu diamankan sedemikian rupa. Sekian pendapat saya saat ini. Nanti kalau ada yang kurang, bisa ditampung dulu ke kebun digital ini sebelum diliput ke sini. Dan satu lagi, bagi mereka yang percaya bahwa seluruh internet harus terdesentralisasi, kami percaya bahwa desentralisasi tidak akan terbentuk tanpa sentralisasi, dan tanpa sentralisasi, desentralisasi tetap tidak akan bertahan hidup.