Kalau Anda merasa bahwa judul artikel ini misleading, benar. Saya masih menggunakan sedotan dan beberapa produk plastik sekali pakai, dan itu pun karena terpaksa.

Tapi tak terasa sudah setahun sejak saya diam-diam mulai menggunakan sedotan guna besi, dan sampai kini sedotan-sedotan tersebut masih belum hilang.

Saya juga diam-diam pamerkan sedotan besi di situs ini. Salah satunya, sedotan biru metalik yang pas dengan (>_ ) saya itu.

Sedotan itu tidak diedit dalam gambar ini. Saya membelinya pas awal Juni di Tokopedia seharga Rp17.500, dan harganya pun masih sama hari ini.

Keputusan untuk menggunakan sedotan besi dan menolak sedotan plastik itu memang awalnya menjadi polemik di keluarga saya. Namun setelah itu saya perlahan-lahan membudayakan mereka untuk beralih ke sedotan besi dengan strategi berikut:

• Agar biar tidak keliahatan kotor, selalu sediakan dua kantong sedotan, satu untuk sedotan bersih dan lainnya untuk kotor. Saya rekomendasikan untuk menggunakan kantong dari bahan kain, dan toko sedotan saya yang sama juga menjualnya untuk Rp5.000 di Tokopedia.
• Setelah kantong sedotan kotor itu penuh, jangan lupa cuci sedotan dan kantongnya. Saya justru sering pakai sabun cuci tangan untuk mencuci keduanya, agar sabun cuci piringnya tidak cepat habis.
• Keluarga saya memang terbiasa meminum kopi bubuk instan, jadi saya sering pakai sedotan besi sekaligus sebagai adukan.

Akhir kata, post-post seperti ini memang jarang saya publikasikan. Daripada sekedar berkoar-koar untuk mengkampanyekan lifestyle seperti ini, lebih baik diam-diam menjalaninya. (>_ ).

Artikel ini mengandung beberapa link afiliasi dari Tokopedia yang akan memberikan kami komisi hingga Rp1.800 per transaksi. Memang sih, tidak sebanding dengan biaya hosting website ini, tapi masih lebih baik daripada mereka yang dapat banyak dengan menipu banyak orang (>_ ).